Sultan HB X Yakin Letusan Merapi Tidak Akan Seperti Dulu, Begini Penjelasannya

- Minggu, 12 Maret 2023 | 10:35 WIB
Sri Sultan Hamengku Buwono X sebut erupsi Gunung Merapi karena untuk tutup lubang akibat tambang pasir (Foto: Instagram@srisultanhamengkubuwonox)
Sri Sultan Hamengku Buwono X sebut erupsi Gunung Merapi karena untuk tutup lubang akibat tambang pasir (Foto: Instagram@srisultanhamengkubuwonox)

JurnalNews - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X meyakini bahwa Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah tidak akan meletus secara eksplosif seperti yang terjadi pada 2010 lalu.

"Enggak akan meletus seperti dulu," katanya di Jogja Expo Center (JEC) Bantul, Sabtu 11 Maret 2023.

Menurut Sultan, pola erupsi pada gunung api aktif itu telah mengalami perubahan dibandingkan saat erupsi besar beberapa tahun silam.

Baca Juga: Ahli Ungkap Bahaya Bila Tak Cuci Tangan Sehabis dari Toilet

Baca Juga: Menko Polhukam Ungkap Banyak Pegawai Kementerian Lakukan Pencucian Uang Tapi Dibiarkan

"Sudah berbeda wong sudah sepuluh tahun lebih. Biasanya kan empat tahun meletus," ujar Ngarsa Dalem - sapaan Sultan HB X.

Bagi Sultan, awan panas guguran yang keluar dari Gunung Merapi pada Sabtu, justru memiliki manfaat menambal lahan-lahan berlubang atau rusak di sekitar gunung itu akibat aktivitas tambang pasir.

Meski membutuhkan waktu yang tidak sebentar, ia meyakini aktivitas vulkanik Merapi akan berhenti dengan sendirinya.

"Yang penting 'ngebaki' (memenuhi) yang dirusak karena ditambang, itu saja. Nanti kalau lubang-lubang itu sudah tertutup kan berhenti sendiri. Memang itu perlu (waktu, red) lama karena tidak hanya di atas, yang di bawah kan juga pada berlubang kan gitu," kata dia.

Terkait jarak luncur awan panas guguran Merapi yang mencapai maksimal empat kilometer pada Sabtu, Gubernur DIY itu berharap masyarakat tidak perlu panik.

"Sekarang memang harus keluar ya memang 'nyembur', tapi kan hanya satu kilometer, dua kilometer karena yang ditambang di sekitar situ," ucap Raja Keraton Yogyakarta itu.

Berdasarkan pantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pada Sabtu 11 Maret 2023, mulai pukul 12.00 hingga 18.00 WIB, Gunung Merapi tercatat meluncurkan awan panas guguran 29 kali ke arah barat yaitu di alur Kali Bebeng dan Krasak dengan jarak luncur maksimum empat kilometer.

Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso menyebut hujan abu tipis akibat erupsi Merapi terjadi di sektor barat laut-utara dengan intensitas bervariasi yang di antaranya mencapai Kota Magelang, Jawa Tengah.

Sebaran abu vulkanik juga dilaporkan menjangkau hingga Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah atau mencapai 33 km dari puncak Merapi.

Halaman:

Editor: Sutrisno

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X