JurnalNews - Penyebaran wabah penyakit kuku dan mulut (PMK) pada hewan ternak khususnya sapi, makin meluas di sejumlah wilayah Indonesia.
Data terbaru ditemukan sebanyak 169 ekor sapi di daerah tersebut dinyatakan suspek PMK, sebagaimana dilaporkan Dinas Pangan dan Pertanian (Dinpanpertan) Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kepala Sub Koordinator Kesehatan Hewan Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka drh Eka Irawati mengatakan ratusan sapi tersebut diketahui suspek PMK usai menguji sampel darah pada 10 ekor sapi bergejala.
Baca Juga: Masih Dicari, Inikah Lokasi Asli KKN di Desa Penari? Simak Ulasan Berikut Ini
"Selain sampel darah dari sapi bergejala, dilakukan juga pengujian sampel pengerokan lidah dan ingus pada dua ekor sapi," kata Eka di Sungailiat, Minggu 15 Mei 2022.
Rupanya, kata dia, ratusan sapi tersebut bukan berasal dari daerahnya, melainkan didatangkan oleh pengumpul dari luar pulau Bangka Belitung pada Selasa, 26 April lalu via kapal penyeberangan.
"Sementara sapi hasil budi daya peternak diketahui sampai saat ini tidak ditemukan yang terinfeksi PMK," ujarnya, seperti dilansir Antara.
Ratusan sapi suspek PMK di Kabupaten Bangka diketahui tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Sungailiat, Pemali dan Merawan. Hingga kini, kata Eka, belum ada laporan sapi yang mati akibat PMK.
Artikel Terkait
Waspada! Ribuan Ternak di Jatim Terindikasi Terjangkit PMK Jelang Kurban
Mentan Klaim PMK yang Menyerang Ternak Masih Level Ringan
Polri Siapkan Upaya Mitigasi Cegah Penyebaran PMK Hewan Ternak
Tak Kalah dengan KKN di Desa Penari, Cerita Misteri Waduk Jatigede Sumedang yang Selalu Minta Tumbal
Heboh Makam Dibongkar Misterius, Jenazah Ditemukan Terapung Tanpa Kain Kafan