JurnalNews - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta kepada masyarakat terdampak gempa magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mewaspadai potensi bencana lanjutan seperti longsor hingga banjir bandang.
"Perlu diingatkan kepada masyarakat mengingat saat ini intensitas hujan meningkat, jadi perlu juga diwaspadai adanya kolateral hazard atau bahaya ikutan," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers gempa mumi M 5,6 Cianjur, Jawa Barat yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin 21 November 2022.
Ia mengemukakan, pascagempa dapat membuat lereng-lereng menjadi rapuh, hujan dengan intensitas yang tinggi dikhawatirkan membuat material-material yang ada di lereng terlepas yang dapat memicu terjadinya longsor dan banjir bandang.
Baca Juga: Update: Korban Jiwa Gempa Cianjur Capai 56 Orang, 700 Terluka
"Material yang ada di lereng yang terguncang gempa ini dapat tersapu oleh air hujan dan dapat memberikan dampak ikutan berupa longsor ataupun banjir bandang," paparnya.
Oleh karena itu, ia mengimbau agar masyarakat untuk tidak mendekati lereng maupun bantaran sungai.
Dalam kesempatan itu, Dwikorita Karnawati juga menyampaikan bahwa pihaknya belum dapat memastikan gempa di Cianjur itu berasal dari aktivitas atau pergerakan sesar Cimandiri atau sesar Padalarang.
"Jadi kami belum dapat memastikan sesar yang mana karena masih membutuhkan beberapa data yang harus kami cek langsung di lapangan dengan pengukuran," katanya
Artikel Terkait
Sering Diludahi dan Dicoret, Korban Perundungan di SMP Plus Baiturrahman Alami Trauma, Orang Tua Tempuh Jalur
Polisi Tindaklanjuti Laporan Orang Tua Korban Bullying di SMP Plus Baiturrahman Bandung
Gempa Bumi Magnitudo 5.6 Guncang Cianjur Jawa Barat
Nelayan dan Warga Pesisir Diimbau Waspada Gelombang Tinggi Selama 2 Hari
Gempa Cianjur Berpotensi Merusak, Terkait Megathrust Selatan Jawa? Begini Penjelasan Ahli
Gempa 5.6, Pasien RSUD Cianjur Dievakuasi ke Halaman Parkir